Pemerintah AS melalui Departemen Pertahanan akan membeli lebih banyak pesawat tempur F-35 dari Lockheed Martin dengan harga per pesawat lebih murah dibandingkan pemesanan sebelumnya.
Pada Desember 2016, Presiden AS Donald Trump menyatakan harga pembelian pesawat tempur mutakhir itu "tak terkendali". Pemesanan baru tersebut terdiri dari 90 unit pesawat dengan nilai mencapai 8,5 miliar dollar AS.
Dengan demikian, harga untuk satu unit pesawat mencapai sekira 95 juta dollar AS, turun dari sebelumnya 102 juta dollar AS.
Mengutip BBC, Senin (6/2/2017), pihak Lockheed Martin menyatakan Trump telah menajamkan fokus pabrikan pesawat militer tersebut untuk menurunkan harga.
Pemerintah AS mengekspektasikan untuk membelanjakan hampir 400 miliar dollar AS dalam satu dekade mendatang untuk mengembangkan dan membeli 2.443 unit pesawat tempur supersonik.
Lockheed Martin dan beberapa mitranya, termasuk di antaranya Northrop Grumman, Pratt & Whitney milik United Technologies Corp, dan BAE Systems, telah bekerja untuk membangun rantai pasok yang lebih efisien dari sisi biaya.
Dengan demikian, para analis pertahanan memprediksi bahwa pesanan akan turun dari sisi harga sejalan dengan meningkatnya produksi.
"Keterlibatan personal Presiden Trump dalam program F-35 mengakselerasi negosiasi progam F-35 dan fokus kami dalam menurunkan harga," ujar pihak Lockheed Martin.
Saham Lockheed Martin menukik tajam setelah Trump menyatakan bahwa biaya produksi F-35 yang di luar kendali tersebut pada akun Twitter pribadinya, Desember 2016 lalu.
Kemudian, saham Lockheed Martin turun lagi setelah Trump mengeluh soal kontraktor militer tersebut sebulan kemudian. Akan tetapi, setelah itu saham Lockheed Martin kembali mengalami rebound.
Adapun kepala proyek F-35 Pentagon Letnan Jenderal Chris Bogdan menyatakan, kesepakatan itu merupakan kesepakatan yang baik dan adil bagi para pembayar pajak di AS, pemerintah AS, sekutu-sekutu AS, dan industri.
Selain pemerintah AS, pemerintah Inggris juga sudah berkomitmen membeli 138 unit pesawat F-35. Untuk evaluasi dan pengujian, tiga unit pesawat tempur tersebut sudah dikirim ke Inggris. (Kompas.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar