Minggu, 21 Mei 2017
Sekitar 10 Ribu Virus Menyerang Indonesia Setiap Hari.
Wanna Cry ransomware menyerang Indonesia. Wanna Cry bukan malware satu-satunya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan ada sekitar 10 ribu virus yang menyerang Indonesia setiap harinya.
"Indonesia ini rentan serangan siber. Ada 10 ribu serangan setiap hari," kata Rudiantara dalam program Primetime News, Metro TV, Minggu, 14 Mei 2017.
Ia menuturkan, jenis virus yang mencoba menyerang Indonesia pun beragam, dari defacing hingga malware. Penyerangnnya juga ada yang mengatasnamakan nama suatu kelompok, individu hingga negara. Untungnya, virus-virus tersebut mampu ditangkal.
"Ini akibat keamanan siber masyarakat di Indonesia masih rendah. Misalnya, pengguna Gmail atau Yahoo masih jarang sekali mengganti password. Padahal itu penting," ujarnya.
Rudiantara berencana mengajak perusahaan operator selalur untuk menyebarkan informasi terkait Wanna Cry pada pelanggannya. Ia yakin, cara tersebut mampu meningkatkan kewaspadaan masyarakat.
"Supaya mereka lebih peduli lagi dengan keamanan siber," pungkas dia.
Di dalam negeri, Wanna Cry telah menyerang sisitem IT RS Kanker Dharmais. Beruntung, RS Dharmais sudah memiliki back up data.
Rudi belum tahu ada atau tidaknya dampak finansial dari serangan siber ini di Indonesia. Menurut dia, yang pasti, malware tersebut hanya memblock apabila pengguna mengakses data miliknya.
Rudi membeberkan, pada dasarnya malware ini menyasar institusi yang menyediakan pelayanan kesehatan. Namun belakangan, penyebaran malware merebak ke sejumlah perusahaan swasta.
"Kemarin di UK perusahaan mobil Nissan yang kena. Jadi ini kita belum tau spesifiknya, dan ini masih kita kembangkan semua," jelas dia.
Malware ini sudah berkembang sejak Kamis, 11 Mei 2017, di negara-negara Eropa. Kebanyakan, malware menyerang perangkat yang menggunakan sistem operasi di bawah Windows 8. (mtnc)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar