Sabtu, 20 Mei 2017

Begini Jawaban Telkomsel Dituding Tarifnya Mahal


Telkomsel dituding sebagai operator dengan tarif mahal, sementara, Indosat Ooredoo misalnya, malah melakukan perang tarif dengan menawarkan harga yang murah. 

Bagi Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah mengatakan mahal atau murah itu relatif, bahkan boleh dibilang tarif layanan telekomunikasi di Indonesia tiga termurah di dunia, dibandingkan negara lain.

“Di seluruh dunia pengembangan network itu sama, kenapa? Karena supplier infrastruktur hampir sama semua. Jadi harganya juga sama, paling tidak sedikit berbeda tergantung beban pajak yang dibebankan masing-masing negara,” kata Ririek, kepada sejumlah wartawan, kemarin.

Dia menambahkan, “Harga murah itu baik bagi masyarakat, tapi jangka pendek. Karena jangka panjangnya, bisa memperburuk jaringan, ekstrimnya malah bakal berhenti membangun.”

Bagi Ririek, ada tiga hal yang membuat industri telekomunikasi bisa bersaing dengan sehat baik bagi operator ataupun pelanggannya.

“Pertama harga terjangkau, sehingga operator bisa mendapatkan keuntungan yang wajar. Kedua, bisa berkelanjutan dalam pembangunan, karena Indonesia itu negara kepulauan, tantangannya besar, pelayanannya harus sama baik di kota besar, kota kecil hingga ke pelosok,” tambahnya.

Terakhir, kata Ririek, merata. Pembangunan itu harus merata, dari ujung Indonesia.

“Indonesia itu dari Sabang sampai Marauke. Masa yang menikmati internet itu kota besar di Indonesia saja?” ucapnya.

Sampai saat ini, Telkomsel sudah men-cover 99 persen wilayah di Indonesia dengan 140 ribu BTS yang terdiri dari 35 persen 2G, 55 persen 3G, dan 10 persen 4G.

Jumlah pelanggan Telkomsel sudah mencapai 170 juta pelanggan dengan 89 juta diantaranya adalah pelanggan data. Sehingga operator ini menguasai 56 persen 56 persen pangsa pasar.

Intinya, tarif murah tidak membuat operator bisa menjaga keuangan yang stabil sehingga berpengaruh terhadap visi mereka membangun jaringan.

Hal ini pernah diungkapkan Leonardo Henry Gavaza CFA, analis saham PT Bahana Securities. Dia bilang bila profitabilitas terganggu dipastikan akan berdampak serius kepada revenue dan net profit.

Revenue dan net profit perseroan akan kembali terseok-seok. Terlebih lagi tarif data yang dijual oleh operator saat ini sudah terbilang sangat murah.  (bpp/cnni)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar