Media sosial seperti Facebook dan Twitter bisa menciptakan ruang gema atau echo chamber. Karena pengguna akan menjadi teman dari pengguna lain yang memiliki ketertarikan yang sama dan mengikuti atau menyukai halaman yang mereka anggap terpercaya.
Seiring dengan terus berlanjutnya debat terkait berita palsu, Facebook tengah mencoba cara baru untuk menampilkan informasi yang mungkin pengguna tidak lihat. Ia disebut "Topics to Follow". Cara kerjanya adalah dengan menampilkan konten dari beberapa penerbit berdasarkan sebuah dan bukannya berdasarkan penerbit.
TechCrunch melaporkan, fitur baru ini berupa sebuah kotak baru yang ada pada lini masa yang memungkinkan pengguna untuk mencari berbagai topik, seperti Teater, Film Horror dan Fotografi untuk diikuti. Masing-masing tema memiliki halamannya sendiri, yang akan menampilkan konten dari berbagai penerbit dan memungkinkan pengguna untuk terhubung ke semua penerbit itu.
Setelah seorang pengguna mengikuti sebuah topik, dia akan mendapatkan konten dari berbagai penerbit tersebut dalam lini masa mereka.
"Kami mencoba berbagai cara agar pengguna mengikuti topik di lini masa sehingga mereka bisa melihat beragam konten dari topik yang mereka sukai," ujar juru bicara Facebook pada TechCrunch.
"Selain mengikuti halaman tertentu, cara baru ini memungkinkna Anda mendapatkan konten terkait topik yang Anda sukai."
Saat ini, topik yang ditawarkan oleh Facebook masih ringat dan umum. Namun, jika tool ini terbukti populer, Facebook mungkin akan memutuskan untuk memperluas jangkauannya ke topik yang lebih berat seperti politik. Karena masing-masing topik mengambil konten dari berbagai sumber, para pengikut memiliki kesempatan lebih besar untuk membaca konten dengan pandangan yang berbeda dari pendapatnya. (sumber: metrotvnewscom
)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar