Selasa, 30 Mei 2017

Samsung Mulai Pulih Berkat Galaxy S8



Penjualan Samsung Galaxy S8 berhasil mencapai angka 1 juta dalam waktu dua kali lipat lebih cepat dari pendahulunya, Galaxy S7.

Hal ini menunjukkan bahwa Samsung bisa pulih dengan cepat setelah kasus baterai Galaxy Note 7 yang mudah terbakar, yang membuat mereka harus menarik kembali ponsel tersebut dan menderita kerugian besar. 

Perusahaan asal Korea Selatan tersebut memang menggantungkan harapannya pada smartphone premiumnya, Galaxy S8, yang mulai dijual pada 21 April lalu. Samsung ingin memperbaiki reputasinya di mata masyarakat setelah Galaxy Note 7 yang mudah terbakar dan dapat kembali bersaing di pasar smartphone global, seperti yang disebutkan oleh Financial Times.

Galaxy S8 diterima dengan sangat baik di negara asalnya, membuat konsumen tertarik untuk membeli dengan desain tanpa bezel dan asisten digital Bixby. "Samsung harus puas karena ponsel barunya tidak menyebabkan masalah besar seperti baterai pada Galaxy Note 7. Tampaknya, tidak ada masalah dengan kualitas ponsel barunya," ujar Kim Young-woo, analis di SK Securities.

Sayangnya, penjualan Galaxy S8 di pasar global tidak sebaik penjualannya di Korea Selatan. "Di dalam negeri, penjualannya sangat baik, tapi di luar negeri, penjualannya tidak jauh berbeda dengan pendahulunya. Tampaknya, banyak konsumen yang menunggu peluncuran iPhone baru," ujarnya.

Galaxy S8 telah tersedia di Amerika Serikat, Korea Selatan, dan sebagian dari Eropa. Para analis berkata, dalam waktu 3 bulan sejak peluncuran, Samsung telah menjual sebanyak 5 juta unit Galaxy S8 secara global. Samsung tidak membantah perkiraan tersebut meski mereka juga menolak untuk berkomentar. 

Smartphone premium baru Samsung ini yang perlahan akan diluncurkan ke 150 negara diperkirakan akan terjual lebih banyak dari pendaulunya, Galaxy S7, yang pada tahun pertamanya memiliki jumlah pengiriman sebanyak 48,5 juta unit.

Namun, Kim kini memperkirakan, secara global, penjualan Galaxy S8 hanya akan mencapai 45 juta unit. Kemungkinan, momentum penjualannya akan terhenti karena peluncuran iPhone baru pada semester dua tahun ini.  (sumber: metrotvnews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar