Sabtu, 06 Mei 2017

Belum Setahun, Gojek Sudah Kumpulkan Dana Rp23,2 T



Upaya Gojek menjadi raksasa perusahaan transportasi berbasis aplikasi makin terlihat. Setelah menerima suntikan dana dari Tencent sebesar Rp16 triliun, kondisi modal Gojek makin positif.

Tencent adalah perusahaan teknologi mapan dari China. Kucuran dana dari Tencent membuat valuasi Gojek kini menjadi US$3 miliar atau sekitar Rp39,98 triliun. Sehingga, diperkirakan kini valuasi Gojek kini setara dengan Grab di angka US$3 miliar. 

Investasi baru dari Tencent ini berhasil melejitkan valuasi Gojek lebih dari dua kali lipat. Sebab, pada pendanaan sebelumnya di Agustus 2016, valuasi Gojek hanya di angka US$ 1,3 miliar saja.

Suntikan dana yang diterima Gojek termasuk cukup cepat. Sebab, pada Agustus 2016 lalu Gojek pun baru saja mendapat sokongan dana dari sejumlah pemodal ventura. Sequoia India, Northstar Group, DST Global, NSI Ventures, Rakuten Ventures, dan Formation Group adalah nama-nama pemodal lama yang kembali menanamkan modalnya di Gojek. 

Sejauh ini, Gojek nampak unggul dengan variasi produk yang mereka tawarkan kepada pengguna aplikasinya. Selain kendaraan panggilan, Gojek punya jasa lain yang cukup kuat seperti Go-Food dan Go-Send. Belum lagi layanan lain seperti Go-Box, Go-Mart, hingga Go-Glam. Total Gojek punya 15 layanan di aplikasinya.

Sementara KKR, Warburg Pincus, Farallon Capital, dan Capita Group Private Markets, adalah pemodal baru yang urunan berinvestasi kala itu. Total dana yang diterima Gojek sebesar US$550 juta atau setara Rp7,3 triliun. Artinya, dalam kurun waktu kurang dari setahun, Gojek berhasil memikat sejumlah investor dan mengumpulkan dana hingga Rp23,3 triliun. 

Dana sebesar itu akan diperlukan Gojek dalam menggarap potensi bisnis kendaraan panggilan di Indonesia. Laporan dari Google dan Temasek Holdings memperkirakan bisnis kendaraan panggilan di kawasan Asia Tenggara berpotensi tumbuh hingga US$13,1 miliar atau lima kali lipat dari nilai pasar sekarang.

Kendati demikian, Gojek tidak sendirian dalam merebut kue pasar kendaraan panggilan. Mereka masih perlu berhadapan dengan operator lain yakni Grab dan Uber yang Indonesia.


Sementara kedua kompetitor Gojek di Indonesia masih belum punya layanan sebanyak mereka. Grab punya variasi yang lumayan di samping layanan kendaraan panggilan dengan menawarkan jasa kurir lewat GrabExpress dan jasa kurir makanan GrabFood. 

Sedangkan Uber di Indonesia sampai sekarang masih berfokus pada jasa kendaraan panggilan saja. (sumber: CNN Indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar