Jumat, 26 Mei 2017

Lagu Cinta Terancam Mati



Orang bilang cinta akan abadi, tapi lagu cinta kini terancam ‘mati.’

Menurut penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Sexuality & Culture dan dikutip The Guardian, lagu-lagu yang populer sekarang tidak lagi soal cinta dan romansa seperti di masa lalu, terutama jika dibanding dengan tahun 1960-an.

Kata ‘cinta’ mungkin memang masih ada di lirik. Tapi keseluruhan maknanya bukan tentang romansa, melainkan lebih ke seksualitas. Ambil contoh lagu yang kini menjadi nomor satu, Despacito (remix) yang dinyanyikan bersama Justin Bieber, oleh Luis Fonsi & Daddy Yankee.

Liriknya, ‘
You fit me tailor-made, love how you put it on / Got the only key, know how to turn it on / The way you nibble on my ear, the only words I wanna hear / Baby, take it slow so we can last long,’ lebih bercerita tentang seksualitas ketimbang percintaan.

Sang penyanyi seolah meminta pada pasangannya untuk membuatnya lebih ‘tahan lama.’

Bila dibandingkan dengan lagu cinta klasik zaman dulu, misalnya Let’s Stay Together yang dinyanyikan Al Green pada 1971, liriknya lebih tentang hubungan cinta yang romantis.

Lagu Bruno Mars, Versace on the Floor juga tentang seksualitas dalam percintaan.
Penelitian menyebut, dari 1.250 lagu rilisan 1960-2008 yang dianalisis, karya zaman sekarang lebih banyak bercerita tentang seks dan hubungan kasual. Dahulu, hanya tujuh persen lirik seks. Sementara sekarang, tumbuh sampai 40 persen.

Salah satu penyebabnya, menurut studi itu, adalah merebaknya musik rap yang bicara soal seksualitas sejak 1990-an. Keberanian musik rap bahkan sampai menyebut soal genitalia.

Jika dilihat, itu memang hanya salah satu sebab. Dunia asmara kini memang telah berbeda dengan masa lalu, dengan banyaknya aplikasi kencan yang membuat pelakunya tidak lagi menginginkan seks alih-alih asmara yang mengutip Fifty Shades of Grey: 'vanila.' (sumber: CNN Indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar