Kamis, 18 Mei 2017
Mesin Diesel Segera Punah?
Generasi terakhir mesin diesel akan menandakan berakhirnya pula era keemasannya selama nyaris 1,5 abad. Pabrikan mobil asal Swedia, Volvo mengatakan, generasi terakhir ini akan menjadi pamungkas mesin diesel lantaran aturan pengurangan biaya emisi dari nitrogen oksidaĆ yang semakin mahal.
"Dari perspektif kekinian, kami tidak akan lagi mengembangkan mesin diesel," kata CEO Volvo Hakan Samuelsson, dikutip automotivenews.com, Rabu (17/5).
Bagaimanapun, hal itu sudah dipastikan oleh Volvo bahwa pabrikannya akan menghentikan pengembangan mesin diesel.
Kemudian Samuelsson mengatakan dalam pernyataannya kepada Reuters, bisa saja diesel masih berperan penting untuk beberapa tahun ke depan bagi perusahaan untuk memenuhi target keuangan termasuk mengurangi emisi karbon dioksida, ketimbang mesin bensin.
"Kami baru saja mengeluarkan mesin bensin dan diesel yang baru. Hasilnya, kami memutuskan jika pengembangan generasi mesin diesel tidak dianjurkan," ungkap Samuelsson.
Dalam wawancara kepada FAZ Samuelsson mengatakan akan mengembangkan mesin diesel setidaknya yang diproduksi hingga 2023. Namun, di 2020 ia mengatakan pihaknya akan kesulitan mengingat batasan aturan soal emisi di Uni Eropa.
Seperti pabrikan otomotif lain, Volvo lebih tertarik untuk berinvestasi pada kendaraan listrik dan hybrid, dan akan mengeluarkan kendaraan listrik secara penuh di pasaran pada 2019.
"Kami sangat paham apa yang dilakukan Tesla. Mereka telah mengatur semuanya dan menjadi pemain utama. Namun masih banyak area yang bisa kami isi, mulai dari kualitas dan desain yang atraktif."
Rata-rata batasan emisi karbon dioksida yang diterapkan oleh pabrikan di Uni Eropa berkisar antara 130 gram per kilometer dan akan segera diterapkan 95 gram per kilometer di 2021.
Kendaraan diesel untuk segala jenis, rata-rata memiliki gas buang 50 persen lebih besar dari mobil bensin di Eropa, sehingga bisa jadi hal ini jadi awal kepunahan mesin diesel yang terbilang sangat cepat. (sumber: CNN Indonesia)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar