Sabtu, 01 April 2017

Pencapaian BlackBerry Kalahkan Ekspektasi Wall Street


Di tengah transisi dari perusahaan hardware ke software, pencapaian BlackBerry selama kuartal empat tahun 2016 melampaui prediksi Wall Street. Laporan keuangan BlackBerry melaporkan pertumbuhan sebesar 12,9 persen menjadi 198 juta.

Pencapaian tersebut diperoleh BlackBerry setelah menyerahkan proses desain, produksi, pemasaran dan penjualan ponsel dengan usungan mereknya kepada perusahaan mitra, termasuk perusahaan asal Tiongkok yaitu TCL, serta menyediakan software dan menghimpun royalti berbasis penjualan.

Phone Arena juga melaporkan, perusahaan asal Kanada ini juga terlibat dalam penyediaan software pendukung ranah Internet of Things.

BlackBerry mulai memasarkan software industrial kepada pabrik, dan membantu perusahaan dalam mengawasi aktivitas mobile mereka melalui alat Mobile Device Management, seperti BlackBerry UEM atau sebelumnya bernama BES12.

BlackBerry juga menyebut saat ini, software tersebut telah dipesan oleh 3.500 perusahan dalam waktu tiga bulan. Selama kurun waktu tersebut, BlackBerry mengumumkan kerugian bersih sebesar USD47 juta (Rp626,7 miliar), atau 10 sen per lembar saham.

Angka tersebut mewakili peningkatan jika dibandingkan dengan kerugian bersih pada kuartal empat tahun sebelumnya, sebesar 45 sen per lembar sahan atau USD238 juta (Rp3,17 triliun). Namun perbaikan tersebut tidak termasuk pada satu waktu, kala BlackBerry mendapatkan keuntungan sebesar empat sen per lembar saham.

CEO BlackBerry, John Chen menyebut, perusahaan yang dinaunginya akan mengeluarkan arus kas positif selama tahun fiskal 2017, hingga tahun tersebut berakhir pada bulan Februari 2018 mendatang. Chen juga memprediksikan BlackBerry akan memperoleh keuntungan pada tahun fiksal ini.

Penundaan yang dialami KeyOne tidak mempengaruhi inverstor dalam membeli lembar sahama BlackBerry. Saham BlackBerry bernilai lebih dari 13 persen pada perdagangan hari tertentu, sebesar USD7,87. (sumber: metrotvnews.com
)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar