Rabu, 05 April 2017
Indonesia Cocok Pakai Mobil Listrik?
Rencana jangka panjang pada industri kendaraan bermotor secara global untuk mengganti tenaga dengan listrik tampaknya menjadi ancaman bagi semua pihak di dalamnya. Hal itu pula yang dikeluhkan oleh salah satu produsen pelumas, ExxonMobil.
Padahal dalam waktu dekat, ExxonMobil memiliki rencana tidak hanya bermain sebagai produsen pelumas mesin penunjang industri, melainkan juga untuk kendaraan roda dua, empat atau lebih.
"Pasti dong, siapapun. Bahwa electric vehicle dan sebagainya itu pasti, bukan dibilang ancaman juga, tetapi akan mengurangi deemand,” kata General Manager Indonesia Business Venture ExxonMobil, Sigit W.Wagito.
Ia menuturkan, dengan adanya kendaraan bertenaga listrik tentu akan membuat konsumsi pelumas jauh berkurang. Walaupun, kendaraan tersebut tidak sepenuhnya bergerak tanpa pelumas. Mengingat, kendaraan listrik tentunya tidak memakai pelumas mesin.
"Sekarang kalau motor misal cuma transmision aja. Transmision itu tidak sebanyak oli mesin. Oli mesin 10 ribu km ganti, kalau transmisi 80 ribu atau 100 ribu . Itu juga kapasitasnya tidak sebanyak oli mesin," ujarnya.
Namun, bagi dia, kehadiran kendaraan listrik belum dapat dikatakan sempurna. Kehadirannya, masih belum disertai penunjang dan infrastruktur, apalagi bila melihat kondisi tanah air.
"Misal ada kendaran listrik tahan 50 km, kalau jalan. Nah kalau infrastruktur tidak mendukung, lalu di tol kehabisan listrik, apa malah tidak bikin macet? Jadi nanti akan lihat kota perkota bagaimana," ujarnya.
Oleh karenanya, Sigit yakin, jauh beberapa tahun ke depan, Indonesia masih akan memakai kendaraan seperti berbahan bakar minya. Jika berbeda, kendaraan hybrid lebih tepat ketimbang full listrik.
"Infrastruktur, kondisi jalanan sendiri. Kalau saya personal, menurut saya yang cocok buat Indonesia adalah hybrid. Jadi tetap pakai bahan bakar, tapi juga electric. Jadi untuk backup," ujar Sigit. (sumber: CNN Indonesia)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar