Hal-hal kecil yang kita lakukan tanpa sadar bisa meningkatkan potensi tersambar petir. Antena TV yang biasa dipasang untuk meningkatkan kualitas gambar, misalnya, malah meningkatkan kerawanan.
Peneliti petir dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Syarif Hidayat, mengatakan bahwa selama ini banyak orang salah mengerti tentang kilat.
Kasus orang tersambar listrik saat menonton TV memang terjadi. Namun, itu bukan berarti listrik dan pesawat TV itu sendiri pemicunya.
"Kasus orang yang tersambar petir karena menonton TV biasanya terjadi karena orang itu memasang antena TV tingi-tinggi," kata Syarif.
"Antena TV itu akhirnya menjadi obyek paling tinggi di rumah sehingga kena sambaran petir. Listrik dari petir dihantarkan lewat kabel antena dan sampai ke TV," imbuhnya.
Manusia berpotensi tersambar petir yang sampai ke pesawat televisi bila berada pada jarak yang terlalu dekat, kurang dari dua meter.
"Akhirnya listrik dari petir akan sampai pada manusia dengan mekanisme side flash," ungkap Syarif saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/4/2017).
Agar aman dari ancaman petir, antena TV tak perlu dipasang tinggi-tinggi. Rumah juga perlu dipasang obyek yang berfungsi menangkal petir.
Obyek itu tidak harus penangkal petir, tetapi bisa berupa pohon atau tiang yang berada pada jarak pas, lebih dari 2 meter dari rumah, tetapi juga tak terlalu jauh.
Selain antena TV, obyek yang yang tak disadari meningkatkan potensi sambaran petir adalah saung di tengah sawah.
"Saung dipakai untuk beristirahat, tetapi justru di situlah tempat paling rawan. Kalau petir menyambar saung, maka semua manusia yang berada di saung itu bisa mati," ungkap Syarif.
Saung rawan sebab di tengah sawah yang luas, tempat peristirahatan itu paling tinggi atau menonjol. Petir akan menyambar obyek menonjol terlebih dahulu.
Meski rawan petir, bukan berarti saung tak boleh dibangun. Ada cara untuk membuat saung lebih aman dari sambaran.
"Kita bisa pasang tiang di dekat saung, tetapi jaraknya lebih dari 2 meter. Tiangnya kalau bisa logam, tetapi kalau tidak ada, bambu pun tidak masalah. Jangan hubungkan tiang ke saung," kata Syarif. (sumber: kompas.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar