Kamis, 22 Juni 2017
Grab Minta Maaf Pada Penumpang yang Diturunkan di Tengah Jalan dan Memutus Kemitraan Sopir
Manajemen Grab mengaku telah memutus kemitraan dengan pengemudi GrabCar yang terekam sebuah kamera berperilaku kasar kepada penumpangnya. Untuk mencegah hal serupa terjadi, Grab meminta penumpang secara aktif melapor. Penumpang diharapkan tetap melapor meski perlakuan tidak menyenangkan yang dialami tergolong ringan.
Peristiwa tidak menyenangkan yang menimpa penumpang Grab ini terjadi pada 20 Juni 2017. Saat itu, seorang penumpang beserta ibunya memakai layanan GrabCar dengan mobil Suzuki Ertiga. Mobil dengan nomor polisi F 1171 NE ini meluncur dari Kota Kasablanka, Tebet.
Awalnya sang penumpang hanya mengeluh karena pengemudi tidak merespons saat dihubungi sehingga harus membuatnya menunggu hingga 15 menit. Tapi, hal ini diperparah oleh cara menyetir si pengemudi yang kasar sepanjang perjalanan.
Mereka juga mengandalkan laporan umpan balik dari penumpangnya. Hal itu mereka lakukan untuk melatih pengemudi berdasarkan kekurangan yang dilaporkan oleh penumpang.
Puncaknya, pengemudi malah membentak penumpang ketika ia anggap tidak becus memandu jalan. Tak lama, penumpang dipaksa turun di tengah jalan oleh si pengemudi.
Kisah ini ramai di internet dan mejadi viral. Cerita ini lantas memancing kemarahan netizen kepada pengemudi dan kepada Grab selaku pemilik layanan.
"Menyusul hasil investigasi berdasarkan bukti-bukti terkait kejadian tersebut, kami telah memutus kemitraan dengan pengemudi yang bersangkutan," tulis Country Marketing Director Grab Indonesia, Mediko Azwar dalam rilis resmi yang diterima CNNIndonesia.com pada Rabu (21/6).
Dalam pernyataan itu, Mediko juga bakal mendukung langkah penumpang apabila akan membuat laporan ke pihak berwenang.
Mendorong Laporan dari Penumpang
Grab mengaku pihaknya telah melakukan evaluasi setiap pekan untuk mencegah hal ini terjadi. Evaluasi itu terdiri dari layanan kepada penumpang, keselamatan di jalan, serta rute yang diambil untuk mengantarkan penumpang.
Namun menurut Grab, tak semua penumpang rajin memberi evaluasi sehingga pengemudi yang sebenarnya punya perilaku buruk lepas dari pengamatan.
Dalam surat pernyataan yang sama, manajemen Grab juga melampirkan permintaan maaf kepada penumpang sekaligus memujinya karena sudah melaporkan perilaku tak menyenangkan dari pengemudi.
"Segenap manajemen Grab menyesali atas ketidaknyamanan yang terjadi dan telah menyampaikan permintaan maaf kepada penumpang yang bersangkutan," pungkas Mediko. (sumber: CNN Indonesia)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar