Senin, 17 Juli 2017

Minim Dana, Misi Koloni Manusia di Mars Tinggal Wacana



Selama ini, Badan Antariksa Amerika Serkat (NASA) sangat berambisi mewujudkan impian manusia untuk membangun koloni di Mars. Kendati demikian, William H. Gerstenmaier sebagai Kepala penerbangan manusia ruang angkasa NASA mengatakan bahwa itu hal mustahil diwujudkan untuk sementara ini.

NASA diketahui terkendala masalah dana yang sangat tinggi. Misi roket SLS dan Orion untuk menyelidiki Mars sebelumnya telah banyak menyedot dana. 

"Saya tidak dapat memberi tanggal tepatnya manusia akan mencapai Mars, dan alasannya sebenarnya adalah hal lain, pada tingkat anggaran yang kami jelaskan yang kenaikannya sekitar 2 persen ini. [Padahal] kami tidak memiliki sistem permukaan yang tersedia di Mars."

"Pemasukan, penurunan serta pendaratan menjadi tantangan besar bagi kita di Mars," kata Gerstenmaier di pertemuan American Institute for Aeronautics and Astronautics, Rabu (12/7).

Lebih lanjut, Gerstenmaier mengatakan bahwa kini masa depan kolonisasi Mars berada di tangan perusahaan swasta dan komersial seperti SpaceX. Dia menunjukkan bahwa kini perusahaan tersebut telah menjadi "pemimpin orkestra" dalam industri ruang angkasa yang akan memajukan misi antariksa.

"NASA tidak harus melakukan semuanya," kata Gerstenmaier, menyoroti fakta bahwa badan antariksa tersebut sudah bergantung pada perusahaan antariksa swasta seperti SpaceX untuk mengirimkan kargo ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Meskipun Kongres AS sejauh ini enggan memperluas kemitraan NASA dengan perusahaan ruang angkasa komersial untuk eksplorasi luar angkasa, hal ini mungkin akan berubah di masa depan. Wakil Presiden AS Mike Pence disebut telah berbincang sangat intens untuk kerjasama di industri eksplorasi antariksa dengan perusahaan swasta.
Di sisi lain, NASA mengatakan bahwa pihaknya masih bisa membiayai eksplorasi Bulan. Gerstenmaier mengatakan eksplorasi Bulan jauh lebih terjangkau bagi NASA untuk saat ini.

"Jika kita menemukan ada air di Bulan, dan kita ingin melakukan operasi yang lebih luas di Bulan untuk mengeksplorasi, kita memiliki Deep Space Gateway untuk mendukung program permukaan Bulan yang luas," pungkasnya seperti dikutip dari IBTimes. (sumber: CNN Indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar