Sabtu, 01 Juli 2017

Beda Servis HP Singapura dan Indonesia




Warga Rusia dengan akun Facebook bernama Nik Semenov membandingkan pengalamannya saat servis handphone di Singapura dan Jakarta. Nik Semenov ini berasal dari Saint Petersburg, Rusia dan bergelar S2 (MSc) Strategic Management dari HEC Paris.
Status yang ia tulis pada 15 Mei 2017, Nik membandingkan yang ia temui saat memperbaiki handphone yang rusak.
Peristiwa itu bermula saat handphone-nya rusak di Singapura dan mencoba memperbaikinya di sana.
Di Singapura, handphone-nya ditangani oleh 2 orang teknisi dan membutuhkan waktu selama satu jam untuk Nik menunggu kesimpulan dari perbaikan yang mereka lakukan.
Dan nahasnya, kesimpulan yang didapatkan pun tidak menyenangkan, diketahui handphone Nik harus dikirimkan ke China untuk diperbaiki dan memakan waktu sampai 3 minggu serta menelan biaya yang tidak sedikit, yaitu 400 Dollar Singapura atau yang jika dirupiahkan sekitar Rp 3,8 juta.
Sementara, saat ia memperbaiki handphone-nya di Indonesia, yang ia dapatkan malah berbanding terbalik 180 derajat.
Di Indonesia, handphone-nya hanya ditangani oleh satu teknisi yang masih berusia 17 tahun dan hanya membutuhkan waktu 30 menit saja untuk memperbaiki handphone Nik.
Diketahui, Nik memperbaiki handphone-nya tersebut di Mal Ambassador Jakarta dan menelan biaya yang tidak sebanyak saat dirinya memperbaiki di Singapura.
Di Mal Ambassador, Jakarta, Nik hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp 750 ribu dan sudah mendapatkan handphone-nya dalam keadaan benar.
Bahkan diberikan garansi selama 30 hari oleh pihak teknisi yang menangani handphone Nik dan juga disuguhi segelas jus saat bule itu menunggu handphone-nya diperbaiki.


"Jakarta vs Singapore: in Spor they have tried to fix my phone for 1 hour, 2 people.
Finally came to conclusion that I need to send it to China, it will take 3 weeks to fix and cost SGD 400.
In Jkt in Ambass mall: 30 min, one guy 17 years old, for idr 750k (usd 50) fixed my problem in 30 min, gave 30 days warranty and free juice while I was waiting.
Not that bad in Big Durian," tulis Nik Semenov dalam bahasa Inggris pada status di Facebook-nya. (bpp/tnc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar