Senin, 24 Juli 2017

E-Class Mercy Kuasai Bisnis Sedan Eksekutif Indonesia



Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) mengklaim menguasai bisnis sedan eksekutif di segmen high lower sedan sepanjang 2017 melalui produknya seri E-Class. Sedikitnya ada 10 tipe seri E yakni E250 dan E300 yang meluncur tahun ini.

Dalam data penjualan wholesale atau dari pabrik menuju diler, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), mencatat kontribusi E-Class sampai Juni mencapai 371 unit. Dari total 634 unit pada segmen dikelasnya, otomatis E-Class menguasai 50 persen pangsa pasar.

"Mercedes-Benz telah mengambil langkah besar menuju masa depan dengan meluncurkan model E-Class terbaru beberapa waktu lalu," kata Department Manager Public Relations Mercedes-Benz Distributions Indonesia (MBDI) Dennis Kadaruskan di Bandung, Jawa Barat.

Bila dirinci, jumlah penjualan pada semester pertama 2017 mengalami kenaikan 12,08 persen, ketimbang periode serupa tahun lalu sebesar 331 unit. Data penjualan bulanan pada Juni 2017 sejumlah 64 unit atau naik 100 persen dibanding periode yang sama di 2016 yang hanya sejumlah 32 unit.

Dennis mengungkapkan, untuk dua model terbaru dan merupakan generasi ke-10 itu hadir dengan versi rakitan lokal di pabrik MBDI kawasan Wanaherang, Bogor, Jawa Barat. Selain pengembangan model dengan berbagai teknologi, penyegaran meliputi bagian luar hingga dalam.

Sementara, Presiden & CEO MBDI Roelof Lamberts mengatakan "Model E-Class merupakan inti dari merek Mercedes Benz di Indonesia dan mendefinisikan standar di segmen kendaraan kelas eksekutif."

CNNIndonesia.com berkesempatan merasakan langsung perjalanan pergi-pulang Jakarta-Bandung selama dua hari berkemudi menggunakan E-Class terbaru, yaitu E250 dan E300.
Walau berstatus rakitan lokal, berbagai teknologi terkini di dalam fitur-fiturnya sudah diperoleh, sama dengan versi rakitan asli Jerman. Teknologi yang tertera dapat meningkatkan keamanan serta kenyamanan, hingga bantuan bagi pengemudi.

Mobil tersebut hadir dengan sistem hiburan lengkap, menawarkan kontrol serta pengalaman baru saat mengemudi. Tidak lupa, pemakaian interior berdesain eksklusif dan berkualitas tinggi.

Untuk mesin, E250 Avantgarde Line mampu menghasilkan 155 kW (211 hp). Model ini mengusung mesin berkapasitas 1.991 cc dengan jangkauan 0-100 km dalam waktu 6,9 detik. Sedangkan, E300 AMG Line adalah sebesar 180 kW (245 hp) dengan torsi maksimum 370 newton meter. Dengan mesin yang sama, yakni 1.991cc mobil dapat berakselerasi dari 0-100 km dalam waktu 6,3 detik.


"Walau otomatis, fitur parkir otomatis tetap mengharuskan pengemudi 'awas' terhadap kondisi disekitar. Karena memang belum semuanya dapat dibaca oleh mobil," kata Yudi, bagian produk MBDI.

Keduanya dibekali mesin bensin empat slinder. Tidak perlu khawatir, mobil sudah disesuaikan hingga standarisasi gas buang sampai Euro 6.

Ada beberapa perbedaan antara dua model tersebut, walau dari interior dan fitur hampir serupa. Paling jelas terlihat, di E250 berbeda penggunaan velg, sun roof, model jahitan kursi dan beberapa bagian di moncong kendaraan dari E300. Namun, kalau soal rasa tentu menyerupai.

Fitur paling menonjol dalam dua mobil tersebut ialah parking pilot dan salah satu bagian dari kendaraan semi otonom. Mobil dapat melakukan parkir secara otomatis, hanya tinggal duduk manis dan mobil akan bergerak sendiri masuk ke dalam lokasi parkir yang diinginkan.

Sedikit catatan, sepertinya sensor parkir otomatis tidak dapat membaca kontur bawah dari lokasi parkir. Mengingat, saat CNNIndonesia.com mencari lokasi parkir, mobil tetap ingin menjadikan saluran pembuangan air sebagai lokasi parkir. Jadi walau otomatis, pengemudi tetap harus melihat kondisi keseluruhan area parkir.


Secara keseluruhan, pengalaman duduk di balik kemudi E250 dan E300 di Bandung tidak jauh berbeda ketika CNNIndonesia.com melakukan pengujian dengan membelah padatnya jalanan Jakarta beberapa saat lalu.

Terkait dengan harga jual keduanya, tipe E250 dibanderol Rp1,12 miliar dan Rp1,32 miliar varian E 300 AMG Line. Produsen menyebut, harga jual untuk versi rakitan lokal lebih murah Rp50 juta.

Ya, dua mobil itu memiliki kesan terbaik di kelasnya, tidak hanya saat dijajal dijalur perkotaan, begitu juga ketika tinggal landas dari Bandung menuju Jakarta dan sebaliknya. Hal itu diperoleh dari desain tampilan luar, dalam, performa mesin, fitur, kenyamanan hingga keamanan berkendara. (sumber: CNN Indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar