Selasa, 31 Januari 2017

Hindari Ketergantungan Asing, Telkom Luncurkan Satelit



JAKARTA, Telkom Indonesia akan meluncurkan  satelit Telkom 3S  pertengahan Februari 2017. Peluncuran satelit ini dapat mengurangi ketergantungan mereka terhadap satelit asing. Telkom mengaku komposisi sewa satelit asing mencapai 50 persen lebih dari total kebutuhan jaringan yang mereka layani.

Menurut Arief Prabowo selaku Vice President Corporate Communication Telkom, tujuan utama peluncuran satelit baru untuk melepas ketergantungan sewa transponder satelit yang cukup besar. Kebutuhan Telkom serta pelanggannya saat ini mengharuskan mereka menyewa transponder di lebih dari dua satelit asing. Sementara Telkom tercatat punya dua satelit sendiri yaitu Telkom 1 dan Telkom 2 yang sudah lama mengorbit.


Kendati begitu, Arief menegaskan kebutuhan satelit Telkom tak lantas terpenuhi dengan peluncuran Telkom 3S. "Meskipun nanti satelit Telkom 3S aktif, kami masih harus menyewa sedikit dari satelit lain," tutur Arief yang ditemui CNN Indonesia di Stasiun Utama Pengendali Satelit, Bogor, Senin (30/1).

Arief juga menerangkan bahwa Telkom 3S nantinya akan menjadi jaringan backbone, tidak diperuntukkan end-user. Itu sebabnya estimasi kapitalisasi bisnis satelit tak akan seberapa. "Bisnis satelit kecil sekali karena bukan end-business. Kira-kira hanya 10 persen nilainya dari total revenue," imbuh Arief.

Telkom sendiri menghabiskan dana sekitar Rp2,7 triliun hingga Rp3,33 triliun untuk proyek satelit Telkom 3S. Satelit yang rencananya meluncur ke orbit pada 15 Februari mendatang diproyeksikan menempati orbit 118° bujur timur yang ditempati satelit Telkom 2.

Selanjutnya Telkom 3S akan mengambil alih kapasitas jaringan dari Telkom 2 dan memanfaatkannya dengan transponden di spektrum yang lebih lengkap. Telkom memperkirakan satelit Telkom 3S akan bertahan di orbit setidaknya selama 15 tahun ke depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar